nukilan buat cahaya rabita :: abu fatimah


bukan bidadari yang ku tunggu,

bukan permaisuri yang ku nanti,

bukan putri yang ku cari,

bukan ratu menjadi idaman,


hanye seorang gadis yang tidak terkenal,

rendah diri dan cukup perihatin,

manje dan nakal,

penghibur tika kesunyian,


dia-lah racun,

dan dia juga penawar,

kerenah yang mencuit hati,

menjadi kenangan tika bersendiri,


kau pendorong,

bukan pendesak,

sumber inspirasi,

dan pencerna minda,


ku sering meluka-kanmu,

sakitnya hatimu kerna diriku,

lukakan perasaan dirimu,

gundahkan dirimu,


namun dikau tetap,

memberi ku tersenyum,

ketawa-gembira-senang hati,

tertambat kembali hatiku,


ku hanya inginkan dirimu,

sebagai pelengkap,

agama dan kehidupanku,

kini esok dan selamanya,


sungguh bodoh diriku,

jika membiarkan dirimu pergi,

kerna permata di depan mata,

kubiarkan tanpa melihat,


begitu rugi hidupku,

membiarkan dikau pergi,

sedangkan hati kuat menghalangnye,

rasai-lah lubuk hatiku,


sayu bila mngingatimu,

berlinang air mataku,

sebak jiwaku,

lemah jalanku,


bukan ku memujamu,

sekadar ungkapan terima kasih,

kerna menyinari kehidupanku,

dengan kehadiran dirimu dalam hidupku,


selama ku kesunyian,

dikau datang membawa belai tawa,

terima kasih ku ucapkan,

tiada lagi ungkapan yang lebih bernilai,


sekadar luahan bukan menghina,

untuk penyeri hari-hari kelamku,

menjadi sinar berkilau,

sesungguhnya ku sayang kamu,

Nukilan IEZA 91 '


0 ulasan:

Post a Comment